Sudah lama sekali saya tidak pernah bikin kue buat anak-anak. Paling bikin pan cake pagi-pagi, buat my litle daughter Ica penyemangat hidupku, tapi kakak-kakaknya Iyap & Aden yang udah gedhe (dua-duanya udah SMA, sementara Ica masih TK) kayaknya udah bosen sama pan cake. Setelah di tunda- tunda, akhirnya minggu kemarin saya buatkan brownies special buat mereka. Hasilnya wow sangat cantik, shiny crustnya sangat menggoda dan rasanya enak banget, Anda bisa mencobanya.
Mungkin sudah ratusan kali saya bikin cake maupun brownies, gagal sudah sering saya alami. Demi menghidangkan makanan yang sehat, enak dan aman dimakan saya selalu berusaha memasak dan membuat kue bekal sekolah buat anak-anak.
Karena keseringan masak dan mencicipi masakan sendiri, tubuh jadi membengkak, saya sangat khawatir dengan tubuh saya yang mengalami obesitas. Sudah tiga hari ini saya mencoba meminum air parutan lobak mentah, rasanya ehmm sangat luar biasa, pahit, pedas dan baunya sangat tidak enak. Setelah memeras parutan lobak untuk diambil airnya, tangan rasanya panas seperti habis mengiris cabe, tapi satu dua jam kemudian rasa panas di tangan hilang. Dari searching di google, ternyata lobak sangat bermanfaat bagi kesehatan, mudah-mudahan upaya saya ini berhasil, paling tidak tubuh jadi sehat, syukur-syukur berat badan berkurang.
Kembali ke brownies, kata Iyap brownies buatan mama paling enak, dibandingkan beli enakan bikinan mama, ini yang membuat saya semangat bikin brownies, syukur-syukur ada yang pesen, dijamin deh tidak nyesel, dan harganya juga ekonomis, silakan sms / WA ke 082138802821.
Berdasarkan pengalaman, berikut tips untuk membuat brownies:
1. Pilih bahan yang berkualitas, terutama coklat. Saya memakai merk Collata untuk dark cooking chocolate, coklat bubuk merk wind mollen, biasanya saya pakai van houten. Biar special margarine saya campur dengan mentega / butter. Margarine pakai blue band, mentega pakai orchid butter. Kombinasi margarine dan mentega menciptakan rasa yang special. Banyak merk butter di pasaran, selain orchid butter yang harganya bersahabat biasanya saya pakai elle & wire. Kalau punya budget besar Anda bisa menggunakan butter yang lebih berkualitas daripada yang saya pakai, insya Allah hasilnya akan lebih maksimal, jangan lupa pakai merk yang ada logo halalnya dari MUI.
2. Lelehkan coklat + mentega + butter dengan cara di tim. Coklat dipotong-potong kecil dulu sebelum dilelehkan. Masukkan coklat + mentega + butter ke dalam wadah, masukkan wadah tersebut ke dalam wadah lain yang lebih besar yang berisi sedikit air. Taruh wadah di atas kompor, nyalakan api jangan terlalu besar. Aduk adonan sampai hampir larut semua, matikan api, aduk lagi sampai semua bahan meleleh. Setelah itu masukkan coklat bubuk, aduk sampai rata. turunkan wadah dari wadah pertama, biarkan sampai panasnya berkurang. Tidak usah menunggu adonan coklat dingin, setelah adonan telur + gula sudah siap, tuangkan adonan coklat ke adonan telur, kocok menggunakan mixer dengan kecepatan tinggi sampai tercampur, jangan terlalu lama + 5 menit.
2. Kocok gula dan telur menggunakan mixer dengan kecepatan tinggi, sebentar saja tidak usah sampai mengembang, walaupun gula pasir belum larut tidak masalah, kocok sampai adonan telur berbuih, kocok + 5 menit, tergantung merk mixer, saya pakai mixer Philip jadul (umurnya sudah 18 tahun). Kalau dikocok sampai gula larut, adonan telur mengembang, akibatnya tekstur brownies seperti cake, padahal brownies identik dengan cake bantat.
3. Pada saat memasukkan terigu ke dalam adonan, kecepatan mixer diturunkan ke kecepatan terendah, kocok adonan sampai rata, adonan siap dipangggang.
4. Penggunaan gula yang banyak, melebihi berat terigu, tujuannya agar tekstur brownies keras (seperti American brownies) setelah dingin. Pada saat dikunyah bagian dalam tetap terasa lembut.
5. Adonan bisa juga dikocok tanpa menggunakan mixer dan hasilnya tetap ok, walaupun dikocok memakai wisk ballon/ kocokan manual, saya pernah mencobanya.
6. Apabila tidak memakai vanili, rasa brownies juga tetap ok, (saya pernah mencobanya) dan tidak bau amis sama sekali karena aroma coklat membuat brownies menjadi harum. Dalam membuat cake maupun brownies saya tidak memakai bahan additif sama sekali, kecuali untuk jenis cake yang butuh additif agar mengembang seperti bolu kukus, dll.
Berikut resep brownies hasil modifikasi sendiri:
Bahan
300 gram gula pasir
1/2 sendok teh vanili bubuk,
350 gram dark cooking chocolat / dcc
100 gram margarine
100 gram mentega
200 gram terigu protein sedang
3 sdt coklat bubuk, wind mollen
Cara membuat:
1. Olesi 2 buah loyang ukuran 30 x 10 cm (tinggi + 5 cm) dengan margarine, taburi terigu sampai rata dengan digoyang-goyangkan.
2. Potong dcc. Lelehkan dcc, margarine + mentega dgn cara ditim. Setelah meleleh semua masukkan coklat bubuk, aduk sampai rata. Sisihkan.
3. Kocok gula + telur sebentar saja, tidak apa2 walau gula belum larut
4. Panaskan oven
5. Masukkan larutan coklat + margarine ke dalam adonan telur, kocok dgn kecepatan rendah. Masukkan terigu kocok dengan kecepatan rendah sampai adonan rata.
6. Masukkan adonan ke dalam loyang sampai 3/4 penuh, masukkan ke dalam oven. Saya hanya memakai oven biasa, jadi tidak bisa mengeset suhunya. Alhamdulillah hasilnya ok
Biasanya saya panggang dengan api sedang (api bawah) selama + 1 jam, mungkin kalau pake oven listrik bisa lebih cepat.